} ul.menu {list-style-type:none;width:auto;position:relative;display:block;height:33px;font-size:.6em;background:url("https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTo5dEbq4RnsrLSua78MY0qqEvvPGHDgghCJ8LqkuZPN8g-5izvM1AJVCwTRKQS_PKTTWk2N7NUdT8fhmSWLZn-KMiNZxkpgRPLNlkWIoY32ZfK0CJNCG3ir-z1woe6De92yhXjVkyfaA/s1600/bg.png") repeat-x top left;font-family:Verdana,Helvetica,Arial,sans-serif;border:1px solid #000;margin:0;padding:0;}ul.menu li {display:block;float:left;margin:0;padding:0;}ul.menu li a {float:left;color:#A79787;text-decoration:none;height:24px;padding:9px 15px 0;font-weight:normal;}ul.menu li a:hover,.current {color:#fff;background:url("https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTo5dEbq4RnsrLSua78MY0qqEvvPGHDgghCJ8LqkuZPN8g-5izvM1AJVCwTRKQS_PKTTWk2N7NUdT8fhmSWLZn-KMiNZxkpgRPLNlkWIoY32ZfK0CJNCG3ir-z1woe6De92yhXjVkyfaA/s1600/bg.png") repeat-x top left;text-decoration:none;}ul.menu .current a {color:#fff;font-weight:700;}/*Garis Merah*/ul.menu.red{background-color:#B11718;}ul.menu.red li a:hover, .menu.red li.current {background-color:#DE3330;} .tabs-inner .widget li ul { z-index: 100; position: absolute; left: -999em; height: auto; margin: 0; padding: 0; border: 1px solid #999999; } .tabs-inner .widget li ul, .tabs-inner .widget li ul a, .tabs-inner .widget li ul li:first-child a { -moz-border-radius: 0px; -webkit-border-radius: 0px; -goog-ms-border-radius: 0px; border-radius: 0px; } .tabs-inner .widget li:hover ul, .tabs-inner .widget li.sfhover ul { left: auto; } .tabs-inner .widget li li a:hover, .tabs-inner .widget li li a:active { color: #ffffff; background: rgb(51, 102, 153); } .tabs-inner .widget li ul a { display: block; padding-left: 1.25em; padding-right: 1.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; border: none; color: #000000; background: rgb(243, 244, 246); } .tabs-inner .widget li ul, .tabs-inner .widget li ul a { width: 250px; }

Desember 20, 2013

konsep mol


Konsep Mol
a) Definisi Mol
o Satu mol adalah banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel yang = jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram C-12.
o Mol merupakan satuan jumlah (seperti lusin,gros), tetapi ukurannya jauh lebih besar.
o Mol menghubungkan massa dengan jumlah partikel zat.
Hubungan mol dengan jumlah partikel, Kemolaran, Massa, Volum gas dapat digambarkan sebagai berikut: 

o Jumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram C-12) yang ditetapkan melalui berbagai metode eksperimen dan sekarang ini kita terima adalah 6,02 x 10 23 (disebut tetapan Avogadro, dinyatakan dengan L ).
Contoh : 
1 mol air artinya : sekian gram air yang mengandung 6,02 x 10 23 molekul air.
1 mol besi artinya : sekian gram besi yang mengandung 6,02 x 10 23 atom besi.
1 mol asam sulfat artinya : sekian gram asam sulfat yang mengandung 6,02 x 10 23 molekul H 2 SO 4 .
1 mol = 6,02 x 10 23 partikel
L = 6,02 x 10 23 
b) Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel
Dirumuskan : 
Keterangan : 
n = jumlah mol
 = jumlah partikel
c) Massa Molar (m m )
o Massa molar menyatakan massa 1 mol zat .
o Satuannya adalah gram mol -1 .
o Massa molar zat berkaitan dengan Ar atau Mr zat itu, karena Ar atau Mr zat merupakan perbandingan massa antara partikel zat itu dengan atom C-12.
Contoh : 
zAr Fe = 56, artinya : massa 1 atom Fe : massa 1 atom C-12 = 56 : 12
Mr H 2 O = 18, artinya : massa 1 molekul air : massa 1 atom C-12 = 18 : 12 
Karena : 
1 mol C-12 = 12 gram (standar mol), maka :
Kesimpulan : 
Massa 1 mol suatu zat = Ar atau Mr zat tersebut (dinyatakan dalam gram).
Untuk unsur yang partikelnya berupa atom : m m = Ar gram mol -1
Untuk zat lainnya : m m = Mr gram mol -1 
d) Hubungan Jumlah Mol (n) dengan Massa Zat (m)
Dirumuskan : 
dengan : 
m = massa 
n = jumlah mol 
m m = massa molar 
e) Volum Molar Gas (V m )
o Adalah volum 1 mol gas.
o Menurut Avogadro, pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas bervolum sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.
o Artinya, pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas dengan jumlah molekul yang sama akan mempunyai volum yang sama pula.
o Oleh karena 1 mol setiap gas mempunyai jumlah molekul sama yaitu 6,02 x 10 23 molekul, maka pada suhu dan tekanan yang sama, 1 mol setiap gas mempunyai volum yang sama.
o Jadi : pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas hanya bergantung pada jumlah molnya.
Dirumuskan : 

dengan : 
V = volum gas 
n = jumlah mol 
Vm = volum molar 
Beberapa kondisi / keadaan yang biasa dijadikan acuan :
1) Keadaan Standar
Adalah suatu keadaan dengan suhu 0 o C dan tekanan 1 atm.
Dinyatakan dengan istilah STP ( Standard Temperature and Pressure ). 
Pada keadaan STP, volum molar gas ( V m ) = 22,4 liter/mol
2) Keadaan Kamar
Adalah suatu keadaan dengan suhu 25 o C dan tekanan 1 atm.
Dinyatakan dengan istilah RTP ( Room Temperature and Pressure ). 
Pada keadaan RTP, volum molar gas ( V m ) = 24 liter/mol
3) Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan yang Diketahui
Digunakan rumus Persamaan Gas Ideal :
P = tekanan gas (atm); 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg
V = volum gas (L) 
n = jumlah mol gas 
R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)
T = suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius)
4) Keadaan yang Mengacu pada Keadaan Gas Lain
Misalkan : 
Gas A dengan jumlah mol = n 1 dan volum = V 1 
Gas B dengan jumlah mol = n 2 dan volum = V 2
Maka pada suhu dan tekanan yang sama : 
f) Kemolaran Larutan (M)
Kemolaran adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan.
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap mL larutan .
Dirumuskan : 
dengan : 
M = kemolaran larutan 
n = jumlah mol zat terlarut
V = volum larutan 

cerita sedih

Kasih Seorang Anak Kecil
Saya membaca kisah yang menyentuh dan mau membagikan kisah ini dengan Anda.  Kisah ini sangat menyentuh saya dan saya berharap dapat menyentuh hati Anda juga!
Saya sedang berjalan-jalan di Toko Target ketika saya melihat seorang kasir memberikan kepada anak laki-laki ini uang nya kembali. Anak laki-laki ini mungkin tidak lebih dari 5 atau 6 tahun umurnya.  Kasir itu berkata, "Maaf, tapi Anda tidak punya uang cukup untuk membeli boneka ini".
Kemudian anak laki-laki ini menoleh ke wanita tua disebelahnya. "Nenek, apakah nenek yakin saya tidak punya cukup uang?" Wanita tua itu menjawab, "Kamu tahu kalau kamu sebenarnya tidak punya cukup uang untuk membeli boneka ini, sayangku". Kemudian wanita tua itu berkata kepada anak kecil itu untuk tinggal di sana 5 menit karena dia mau melihat-lihat. Dia berjalan dengan cepat ke bagian lain di toko.
Anak lelaki ini masih memegang boneka itu di tangannya.  Akhirnya, saya berjalan menuju dia dan bertanya kepadanya kepada siapa dia akan memberikan boneka ini "Boneka ini adalah boneka yang paling disayangi oleh adik saya dan dia ingin sekali ini sebagai hadiah natal.  Dia yakin bahwa Sinter Klas akan memberikan ini kepadanya"
Saya menjawab kepadanya mungkin Sinter Klas  akan tetap memberikan kepadanya dan jangan kuatir. Tetapi dia menjawab kepada saya. "Tidak, Sinter Klas  tidak dapat membawa ini kepada dia dimana dia sekarang berada.  Saya harus memberikan boneka ini kepada ibu saya supaya dia dapat memberikannya kepada adik saya ketika dia pergi ke sana."
Matanya sangat sedih ketika dia mengatakan hal ini.  "Adik saya telah pergi dan bersama dengan Tuhan sekarang.  Ayah saya berkata ibu juga segera akan bertemu dengan Tuhan, maka saya berpikir dia dapat membawa boneka ini dan memberikannya kepada adik saya."
Jantung saya hampir berhenti berdetak.  Anak lelaki itu melihat saya dan berkata: "Saya berkata kepada ayah untuk menyuruh ibu untuk tidak pergi dulu. Saya ingin dia menanti sampai saya kembali dari mal."
Kemudian dia menunjukkan foto dia yang bagus dan sedang tertawa. Dia berkata kepada saya, "Saya ingin ibu membawa foto ini bersamanya supaya dia tidak melupakan saya.  Saya mencintai ibu saya dan saya berharap dia tidak meninggalkan saya tetapi ayah berkata dia harus pergi untuk bersama dengan adik perempuan saya."
Kemudian dia melihat boneka itu dengan mata yang sedih, dan pelan.  Saya secepatnya meraih dompet saya dan berkata kepada anak lelaki itu. "Coba kita lihat lagi, mungkin kamu memang punya uang yang cukup untuk membeli boneka itu?"
"Baik", katanya, "Saya berharap saya punya uang yang cukup".  Saya menambahkan uang saya tanpa sepengetahuannya dan kami mulai menghitung uangnya.  Ada cukup uang untuk boneka dan bahkan ada kelebihannya.  Anak lelaki itu berkata: "Terima kasih Tuhan untuk memberikan saya uang yang cukup!"
Kemudian dia melihat saya dan menambahkan, "Saya meminta kepada Tuhan kemarin malam sebelum saya tidur untuk memastikan saya punya uang yang cukup untuk membeli boneka ini, supaya ibu saya dapat memberikannya kepada adik saya. Dia mendengarkan saya! Saya juga meminta untuk uang yang cukup untuk membeli mawar putih untuk ibu saya, tetapi saya tidak berani meminta kepada Tuhan terlalu banyak.  Tetapi dia memberikan saya uang cukup untuk membeli boneka dan mawar putih. Ibu saya sangat suka mawar putih"
Beberapa menit kemudian,  wanita tua itu kembali dan saya pergi dengan keranjang belanjaan saya.  Saya menyelesaikan belanja saya dengan suasana hati yang berbeda dari ketika saya datang.  Saya tidak dapat menyingkirkan anak lelaki itu dari otak saya.  Kemudian saya teringat akan artikel di surat kabar lokal dua hari yang lalu, yang menulis tentang pemabuk yang mengendarai truk, yang kemudian menabrak mobil yang dikendarai seorang wanita muda dan seorang anak kecil perempuan. Anak perempuan itu meninggal seketika, dan ibunya dalam keadaan yang sangat kritis.  Keluarganya harus memutuskan untuk menarik mesin penopang kehidupannya, karena wanita muda ini tidak akan dapat kembali dari komanya.  Apakah ini keluarga dari anak lelaki ini?
Dua hari setelah pertemuan saya dengan anak lelaki ini, saya membaca di surat kabar bahwa wanita tersebut telah meninggal dunia. Saya tidak dapat menahan diri saya, saya membeli serangkaian bunga mawar putih dan pergi ke rumah duka dimana jenazah wanita muda tersebut disemayamkan supaya orang dapat melihat dan memberikan salam terakhir sebelum dikuburkan.  Dia berada di dalam peti, memegang sekuntum mawar putih yang cantik di tangannya dan foto dari anak lelaki dan boneka di dadanya.
Saya meninggalkan tempat itu dengan mata berkaca-kaca, merasa bahwa kehidupan saya telah diubahkan untuk selamanya. Kasih dari seorang anak lelaki untuk ibunya dan adik perempuannya sampai hari ini masih sulit untuk dibayangkan. Dan dalam waktu sedetik, seorang pengendara yang mabuk telah mengambil semua ini dari dirinya.
Marilah kita berhati-hati saat di jalanan dan janganlah lupa untuk menunjukkan kasih dan kepedulian pada orang-orang yang ada di sekitar kita.
-as

November 12, 2013

Pemuridan yang Radikal

Pemuridan yang Radikal
by Robert W. Musung.

Pemuridan adalah hal yang mulai ‘naik daun’ akhir-akhir ini. Banyak gereja dan persekutuan yang sedang gencar menggalakkan pemuridan di lingkungan pelayanannya. Bahkan agama lain pun sudah melihat betapa besar dampak yang bisa dihasilkan dari pemuridan sehingga pola-pola pemuridan pun sudah diadopsi sedemian rupa untuk diterapkan di lingkungan masing-masing. Ada begitu banyak bentuk, nama, dan pola dari pemuridan yang beredar sekarang di masyarakat luas.
Banyak buku yang menuliskan tentang hal ini, banyak bahan tentang hal ini yang bisa kita dapatkan di internet hanya dengan mengetikkan kata ini di situs-situs pencarian yang ada. Pencarian kata “Pemuridan” di situs GOOGLE menghasilkan 84900 temuan. Hal ini membuktikan bahwa frase ini atau kata “Pemuridan” adalah kata yang cukup familiar dan mudah dicari maknanya.Namun apakah pemuridan-pemuridan tersebut sudah tepat dan sesuai dengan apa yang dimaksudkan dan dicontohkan oleh Alkitab dan Yesus?
Pemuridan yang Radikal adalah pemuridan yang kembali ke dasar atau esensi awalnya.Adapun hal-hal dasar atau esensi dari pemuridan adalah, Pertama,Pemuridan bukanlah penginjilan, melainkan merupakan follow Up dan tempat persiapan. Pemuridan berisi sekumpulan orang yang ingin belajar dan bertumbuh keimanannya di dalam Kristus dengan bimbingan seorang guru atau pemimpin yang telah terlebih dahulu melalui proses pemuridan. Mereka yang sudah menerima KRISTUS seharusnya mengikuti pemuridan agar makin kuat dalam pemahamannya dan dapat mempraktekkan kehidupan yang diperbaharui oleh kristus. Pada saatnya mereka juga akan membagikan sukacita yang mereka miliki kepada orang lain dan melakukan pemuridan kepada orang-orang yang telah dibagikan kabar sukacita olehnya.
Kedua, Pemuridan bukanlah soal belajar Firman Tuhan, melainkan soal menghidupi dan diubahkan oleh Firman Tuhan. Belajar Firman Tuhan bisa dilakukan dengan banyak cara, kita bisa belajar melalui khotbah di gereja, buku, film rohani, video di internet, dan sebagainya. Jika soal belajar Firman Tuhan yang mengisi otak kita adalah sesuatu hal, maka menghidupi dan diubahkan oleh Firman Tuhan adalah lain hal. Belajar Firman Tuhan tidaklah menuntut apa-apa yang ‘menyusahkan’ kita, lain halnya dengan menghidupi dan diubahkan yang membutuhkan proses panjang dan menyakitkan untuk bisa melakukan hal tersebut. Pemuridan menyediakan sarana, wadah, dan pertolongan yang tepat untuk melalui proses panjang dan menyakitkan tersebut.
Ketiga, Pemuridan efektif dilakukan dalam kelompok kecil dan bukannya kelompok besar. Pemuridan mengajak setiap anggotanya untuk mempraktekkan Firman Tuhan dan memantau perkembangan setiap anggotanya. Hal ini membutuhkan sumber daya ekstra dari pemimpin atau guru sebuah kelompok pemuridan, karena selain membagikan Firman Tuhan dan mendorong anggota untuk mempraktekkan Firman Tuhan, ia juga berbagi hidup dengan setiap anggotanya. Ia harus menjadi teladan dari setiap anggota kelompok yang dipimpinnya dalam setiap segi kehidupannya, inilah yang dimaksud dengan berbagi hidup. Ia akan berbagi kesuksesan, kegagalan, pengalaman, kesenangan, kesusahan, hobi, dan semua bagian hidupnya, bahkan mungkin itu juga menuntut pengorbanan dana, tenaga, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Jadi, pemuridan tidak hanya terjadi di saat waktu pertemuan untuk belajar Firman Tuhan saja, melainkan di setiap saat kehidupan, atau dengan kata lain pemuridan adalah bagian hidup dari setiap orang yang menjalaninya. Hal-hal inilah yang menyebabkan pemuridan efektif jika dilakukan di dalam kelompok kecil.
Keempat, Pemuridan bukan tentang menjadi seorang Kristen, melainkan menjadi imitator Kristus.Fokus dari kekristenan seharusnya adalah untuk menjadikan orang imitator Kristus dan bukannya untuk ‘mengKristenkan’ orang. Hal ini senada dengan ucapan seorang teolog Kristen Jerman bernama Dietrich Bonhoeffer yang mengatakan “Kekristenan tanpa pemuridan adalah Kekristenan tanpa Kristus”. Kristen hanyalah sebuah label yang tidak berguna tanpa ada Kristus di dalamnya. Pemuridan adalah alat untuk menjadikan seseorang imitator Kristus, karena selain ada proses belajar didalamnya juga ada proses latihan dan praktek pembelajaran yang dilakukan atas Alkitab. Oleh karena itulah maka fokus dari pemuridan haruslah terletak pada pribadi Kristus dan bukannya pada pribadi guru dan muridnya.
Kelima, Pemuridan membutuhkan ketaatan ekstrim tanpa batas. Bonhoeffer menulis “Ketika Kristus memanggil seseorang, Ia menawarkannya untuk datang dan mati”. Penaklukan diri dan kerendahan hati adalah hal yang akan menolong proses pemuridan. Setiap orang yang menjalani proses pemuridan harus menaklukkan ego pribadi dan rendah hati dalam setiap pembelajaran yang didapatkan. Kehidupan bersama Kristus hanya bisa didapatkan dengan datang kepada Kristus dan mematikan hal-hal yang menghalanginya. Ego dan nafsu pribadi adalah dosa-dosa yang selalu membawa kita semakin jauh dari keserupaan dengan Kristus, itulah sebabnya maka hal-hal tersebut harus dimatikan.
Keenam, Pemuridan tidak bicara tentang ketaatan pada seperangkat aturan ‘Kristen’ melainkan berbicara soal relasi yang dalam. Pemuridan bukanlah sebuah mekanisme pembelajaran yang statis, melainkan sangatlah dinamis. Pemuridan tidak hanya mengandalkan pemikiran atau logika pikiran melainkan juga melibatkan perasaan di dalamnya. Relasi yang hanya berlandaskan pada pemikiran saja akan membuat relasi yang ada menjadi relasi yang kaku dan penuh dengan batasan dan ikatan. Perasaan membuat relasi menjadi semakin pribadi dan dinamis. Kombinasi pemikiran dan perasaan kita atas relasi dengan Kristus di dalam pemuridan akan sangat memperkaya dan memperdalam relasi yang terjadi. Hal ini akan menciptakan ketaatan dan ketundukan pada Kristus secara natural dan bebas karena cinta yang dalam pada Kristus dan bukan karena tekanan dan paksaan.
Ketujuh, Pemuridan tidak meminta kita untuk menarik diri dari dunia melainkan untuk mewarnai dunia. Pemuridan tidak membuat seseorang hanya peduli dengan diri dan kelompoknya atau hanya peduli dengan kerohanian tanpa peduli dengan dunia (asketis). Pemuridan seharusnya memiliki output yang nyata bagi dunia dimana setiap anggotanya berada. Kita perlu ingat bahwa kita sedang berada di dunia, dan ini berarti apapun yang terjadi dengan dunia ini termasuk ke dalam tanggung jawab kita juga sebagai warga dunia. Dunia saat ini membutuhkan orang-orang yang memliki integritas dan spiritualitas yang tertempa baik di dalam wadah pemuridan. Apalah gunanya jika kita sangat rohani namun tidak membagikan dan menularkan hal tersebut kepada dunia? Penonton tidak akan membawa perubahan, pemain lah yang akan membawa perubahan. Jadi, setiap orang yang melakukan pemuridan haruslah berdampak bagi dunia dimana ia berada, mungkin itu berarti berperan dan menjadi berkat di tengah-tengah keluarga, lingkungan, gereja, bangsa, bahkan mungkin saja dunia.
Kita adalah obyeknya, pemuridan adalah wadah pembentukannya, dan Kristus lah yang menjadi pribadi yang membentuk kita. Marilah kita melakukan pemuridan di dalam kehidupan kita karena apalah gunanya kita menjadi Kristen jika kita tidak menjadi imitator-imitator Kristus yang berperan nyata bagi dunia ini.Go Pemuridan Go....


Oktober 12, 2013

Pengertian kalimat aktif dan kalimat pasif beserta contohnya

Pengertian kalimat aktif dan kalimat pasif beserta contohnya
1. Kalimat aktif
Kalimat Aktif adalah kalimat di mana subyeknya melakukan suatu perbuatan atau aktivitas. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber-. Kalimat aktif dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memiliki obyek penderita
b. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki obyek penderita
Adapun ciri-ciri dari kalimat aktif adalah:
1. Subjeknya sebagai pelaku.
2. Predikatnya berawalan me- atau ber-.
3. Predikatnya tergolong kata kerja aus.
Contoh kalimat aktif:
1. Adik membaca buku.
2. Tatang bermain bola.
3. Yuli mandi di kolam renang.
4. Wawan telah membeli buku gambar.
5. Ayah membeli daging
6. Kadir merayu gadis desa
7. Bang Jajang bertemu Juminten
8. Adik menangis
9. Umar berantem
10 Andi bermain bola
2. Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-.
Adapun ciri-ciri dari kalimat pasif adalah:
1. Subjeknya sebagai penderita.
2. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ,ter-kan.
3. Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh kata
kerja yang kehilangan awalan).
Contoh kalimat pasif:
1. Pak Lurah dimintai pertanggung jawaban oleh Pak Camat
2. Ayam dipukul Udin
3. Bunga anggrek hitam itu terinjak si Anita
4. Ikan mas dimasak Bu Susi
5. Novel dibaca Andi di kamar
6. Buku itu sudah ku beli
7. Topi itu terlempar ke sungai
8. Baju yang bersih telah di setrika Ibu
9. Motor ini telah ku service
10. Mobil itu kemarin tertabrak











Subjek:Bahasa Indonesia/Materi:Kalimat Aktif dan Pasif
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Subjek:Bahasa Indonesia
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya aktif melakukan sesuatu. Sedangkan kalimat pasif adalah kalimat subjeknya dikenai sesuatu pekerjaan.
Contoh:
Kalimat aktif: Rani sedang menyiram tanaman.
Kalimat pasif: Tanaman sedang disiram Rani.
Kalimat aktif: Danu membeli buku pelajaran.
Kalimat pasif: Buku pelajaran dibeli Danu.
Kalimat aktif: Kakak sedang membaca buku.
Kalimat pasif: Buku sedang dibaca Kakak.



kalimat langsung dan tidak langsung

kalimat langsungKalimat langung merupakan sebuah kalimat hasil kutipan langsung pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya.
Ciri- ciri kalimat langsung:
1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
2. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan :
 a. pengiring/kutipan
 b. kutipan/pengiring
 c. kutipan/pengiring/kutipan
4. Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
6. Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
7. Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
8. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.


Contoh :
1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor Ayah!” (pengiring/kutipan).
 2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang baru saja
tertangkap. (kutipan/pengiring).
 3. “Siapakah biang keladi bom Bali itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri. (kutipan/pengiring).
4. “Kak, kau dipanggil Bapak” kata Lilis, “ disuruh makan.” (kutipan/pengiring/kutipan).
Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut.

Ciri- ciri kalimat tak langsung:
a. Tidak bertanda petik.
b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat.
c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:
+ kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.
+ kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.
+ kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya.
d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dan sebagainya.
e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita.

 Contoh :
a. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor ayah.
b. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
c. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom Bali itu.
d. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ayah untuk makan
Contoh :
1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor Ayah!” (pengiring/kutipan).
 2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang baru saja
tertangkap. (kutipan/pengiring).
 3. “Siapakah biang keladi bom Bali itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri. (kutipan/pengiring).
4. “Kak, kau dipanggil Bapak” kata Lilis, “ disuruh makan.” (kutipan/pengiring/kutipan).
Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut.

Ciri- ciri kalimat tak langsung:
a. Tidak bertanda petik.
b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat.
c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:
+ kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.
+ kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.
+ kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya.
d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dan sebagainya.
e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita.

 Contoh :
a. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor ayah.
b. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
c. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom Bali itu.
d. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ayah untuk makan
Contoh :
1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor Ayah!” (pengiring/kutipan).
 2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang baru saja
tertangkap. (kutipan/pengiring).
 3. “Siapakah biang keladi bom Bali itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri. (kutipan/pengiring).
4. “Kak, kau dipanggil Bapak” kata Lilis, “ disuruh makan.” (kutipan/pengiring/kutipan).
Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut.
Ciri- ciri kalimat tak langsung:
a. Tidak bertanda petik.
b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat.
c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:
+ kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.
+ kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.
+ kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya.
d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dan sebagainya.
e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita.
 Contoh :
a. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor ayah.
b. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
c. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom Bali itu.
d. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ayah untuk makan





Bahasa Indonesia/Kalimat Langsung
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Bahasa Indonesia
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain. Kalimat hasil kutipan pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya. Bagian ujaran/ucapan diberi tanda petik (“….” ) dapat berupa kalimat perintah, berita, atau kalimat tanya.
Ciri- ciri Kalimat Langsung[sunting]
Ciri- ciri Kalimat Langsung:
1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
2. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan :
pengiring/kutipan
kutipan/pengiring
kutipan/pengiring/kutipan
4. Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
6. Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
7. Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
8. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
Contoh kalimat langsung
Berikut beberapa contoh kalimat langsung:
1. Robi berkata, “Panas sekali cuaca hari ini”.
2. “Tolong ambilkan obat!” kata Ibu kepada Rani.
3. “Kamu harus isitirahat yang cukup dan jangan dulu keluar rumah selama beberapa hari,”kata dokter kepadaku.
4. Bu Guru bertanya, “Diantara kalian, siapa yang bercita-cita ingin menjadi astronot?”
5. Desmon berkata,” Ani nanti pulangnya saya antar!”
6. ” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ tanya Samid.
7. ” Belikan saya mobil baru!“ pinta Tria.
8. ” Saya akan datang nanti malam,“ kata Hamid.
9. Dani berkata,” Coba kamu bantu saya menyelesaikan tugas ini!”
10. Paman berkata,” Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.”
11. Ketua kelas berkata,” Terima kasih atas sambutan kalian kepada kami pada acara kunjungan kami.”
12. Kata Webby,” Saya nanti sore akan ke rumahmu.”
Perubahan Kata Ganti Kalimat Langsung ke Tak Langsung
Dalam perubahan bentuk ini perhatikan perubahan kata gantinya:
Kata Ganti Kalimat Langsung —> Kata Ganti Kalimat Tak Langsung
Saya —> Dia
Kamu —> Saya
Kalian —> Kami
Kami —> Mereka
Kita —> Kami
Kalimat inti dan kalimat transformasi
Leave a reply
Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas inti S-P atau pada kalimat aktif transitif terdiri atas inti S-P-O, sedangkan kalimat inti yang sudah menjalani perubahan disebut dengan kalimat transformasi.
Ciri-ciri kalimat inti:
-    terdiri atas inti fungsi S-P atau S-P-O
-    intonasi netral
-    susunan normal
-    bentuknya positif.
Ciri-ciri kalimat transformasi:
-    jika terjadi penambahan atau pengurangan fungsi kalimat
-    terjadi perubahan intonasi
-    terjadi perubahan susunan (diinversikan)
-    terjadi penegatifan
-    terjadi perubahan fungsi kalimat.


Kalimat Inti, Luas dan Transformasi
Definisi
Kalimat inti adalah adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat
Kalimat luas merupakan kalimat yang terdiri dari kalimat inti dan diperluas dengan keterangan (tambahan)
Kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti
Kalimat Luas

Kalimat Transformasi
Karya Aldwin, Dylan, Elvan
dan Yova
Kalimat Inti
Hanya ada S, P
Dua kata
Kedua kata itu langsung menjadi inti kalimat
Contoh: 1) Ayah membaca
2) Adik menangis
Diperluas dengan kata kata baru
Lebih dari dua kata
Contoh: 1) Ketika adik jatuh, kakak sedang memasak di dapur
3) Kata Ibu, aku boleh bermain jika tugasku sudah dikerjakan
jika terjadi penambahan atau pengurangan fungsi kalimat
terjadi perubahan intonasi
terjadi perubahan susunan (diinversikan)
terjadi penegatifan
terjadi perubahan fungsi kalimat
Mengubah kalimat berita menjadi kalimat tanya atau perintah.
Contoh:
(1) Nenek meninggal.
(2) Nenek meninggal?
(3) Nenek meninggal!




Contoh:
a. Dia tidak lulus ujian.
b. Tidak lulus ujian dia.


Penambahan partikel –nya
Contoh:
a. Suami Ibu Santi meninggal tadi pagi.
b. Ibu Santi, suaminya, meninggal tadi pagi.



Kalimat inti, Kalimat luas dan Kalimat transformasi






17 Votes


Sobat GenerusIndonesia, berikut penjelasan tentang Kalimat inti, Kalimat luas dan Kalimat transformasi
a. Kalimat inti
Kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat.
Ciri-ciri kalimat inti:
1. Hanya terdiri atas dua kata
2. Kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat
3. Tata urutannya adalah subjek mendahului predikat
4. Intonasinya adalah intonasi ”berita yang netral”. Artinya: tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya.
b. Kalimat luas
Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih.
c. Kalimat transformasi
Kalimat transformasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas keempat syarat di atas yang berarti mencakup juga kalimat luas. Namun, kalimat transformasi belum tentu kalimat luas.
Contoh kalimat Inti, Luas, dan Transformasi
1. Kalimat Inti. Contoh: Adik menangis.
2. Kalimat Luas. Contoh: Radha, Arief, Shinta, Mamas dan Mila sedang belajar dengan serius, sewaktu pelajaran matematika.
3. Kalimat transformasi. Contoh:
Dengan penambahan jumlah kata tanpa menambah jumlah inti, sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis tersedu-sedu kemarin pagi.
Dengan penambahan jumlah inti sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis dan merengek kepada ayah untuk dibelikan komputer.
Dengan perubahan kata urut kata. Contoh: Menangis adik.
Dengan perubahan intonasi. Contoh: Adik menangis?


Oktober 11, 2013

MY BIRTHDAY
bingung mau cerita mulai dari apa,,, yang pasti hari ini hari spesial,, hehehe
ayo tebak hari apakah ini? yap bener banget hari ini hari ulangtahun aku tepatnya sweetseventeen,,,, (cie cie..)
sebenarnya dari awal udah badmood banget, soalnya someone yang aku harapin gak ngucapin ulangtahun :-(
yah udahlah, akhirnya aku pulang ke kost dengan muka yang ditekuk(berapa lipatan ya)
eh, pas lagi ngerjain tugas,,, ka frida pulang, dia cuman lewatin aku aja, gak ngomong apa-apa...
lengkap sudah penderitaan aku,,,
tapi tiba2 lampu dimatiin, dan sebuah kue yang cantik banget bertuliskan nama Penina dan Umurnya beserta lilin yang berwarna merah...
ini sedikit dokumentasi ultah saya
ini waktu mau tiup lilin (make a wish dulu ya :-) )

foto2 imut :-D


POTONG KUENYA
ADA yang mau ?

asyik kue pertama :-)
baru deh yang ultah makan kuenya

September 16, 2013

KESETIMBANGAN KIMIA

KESETIMBANGAN KIMIA
A. KEADAAN SETIMBANG
Ditinjau dari arahnya, reaksi kimia dibedakan menjadi 2 , yaitu:
Reaksi Irreversible (reaksi berkesudahan), yaitu reaksi yang berlangsung satu arah dimana zat hasil reaksi (produk) tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat pereaksi (reaktan)
Contoh : HCl   +   NaOH             NaCl  +   H2O
Reaksi Reversible (reaksi dapat balik), yaitu reaksi yang berlangsung dua arah dimana zat hasil raksi (produk) dapat bereaksi kembali menjadi zat pereaksi (reaktan).
Contoh :  H2  +  I2HI
Bila reaksi bolak balik (reversible) diatas terjadi pada ruang tertutup, ternyata sebagian gas HI segera terurai kembali menjadi gas H2 dan I2, dan pada akhirnya diperoleh campuran gas HI, H2 dan I2 .Reaksi semacam ini disebut reaksi kesetimbangan.Pada reaksi kesetimbangan; reaksi ke kanan disebut reaksi maju dan reaksi ke kiri disebut reaksi balik. Reaksi maju lama kelamaan semakin lambat sebab jumlah pereaksi makin berkurang, pada saat yang sama reaksi balik makin cepat seiring bertambahnya zat hasil reaksi. Akhirnya pada suatu saat, reaksi maju dan reaksi balik memiliki laju yang sama dan tercapailah keadaan setimbang. Keadaan setimbang tidak statis melainkan dinamis, jadi reaksi akan berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju yang sama.
Reaksi kesetimbangan dibedakan menjadi 2, yaitu
Reaksi kesetimbangan homogen, yaitu reaksi kesetimbangan yang terjadi antara zat-zat yang memiliki fasa sama. contoh ;  H2 (g)   +   I2 (g)              HI (g)
Reaksi kesetimbangan heterogen, yaitu reaksi kesetimbangan yang terjadi antara zat-zat yang berbeda fasa, contoh ;   CaCO3 (s)                CaO (s)  +  CO2 (g)

B. HUKUM KESETIMBANGAN DAN TETAPAN KESETIMBANGAN
Bunyi Hukum kesetimbangan menurut Cato Maximilian Guldberg dan Peter Waage : “Hasil kali konsentrasi setimbang zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi setimbang zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya memiliki harga tetap pada suhu yang tetap”
Harga pebandingan tetapitu disebut tetapan kesetimbangan (konstanta kesetimbangan) dilambangkan dengan K.
mA(g)  +   nB(aq)                 pC(g)  +   qD(aq)
maka harga tetapan kesetimbangannya dirumuskan :  K  =
Harga K sangat dipengaruhi suhu, bila suhu berubah maka harga K pun akan berubah.
Setiap reaksi kesetimbangan memiliki harga K tertentu, dan harga masing-masing reaksi dapat dibandingkan, yaitu:
Jika reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga K dari reaksi menjadi
Jika reaksi dikalikan dengan suatu bilangan x, maka harga K menjadi Kx
Jika reaksi dibagi dengan suatu bilangan x, maka harga K menjadi
Jika reaksi dijumlahkan maka K nya dikalikan
Contoh  :
1. Diketahui reaksi kesetimbangan 2SO2 (g) + O2 (g)2SO3 (g)  Kc = 25.  Hitunglah tetapan kestimbangan Kc dari reaksi   SO3 (g)                   SO2 (g) + ½  O2 (g)
Jawab : untuk menjadi reaksi 2, maka reaksi harus di balik, lalu dibagi 2. Dan harga K untuk reaksi 2, mula-mula harga K diubah menjadi   (karena reaksi dibalik), lalu di akarkan 2 (karena reaksi dibagi 2) maka harga Kc menjadi :Kc =  
2. Diketahui :   N2 (g)  +  O2 (g)            2NO (g) Kc = 4 x 10-3  ……(1)
N2 (g)  +  ½ O2 (g)              N2O (g)Kc = 2,5 x 10-2 ……..(2)
Hitung Kc dai reaksi   N2O (g)+  ½ O2 (g)             2NO (g)Kc =  …….(3)    ?
Jawab :  Agar dapat diperoleh reaksi 3, maka reaksi 1 dan 2 harus di jumlahkan dengan reaksi 2 dibalik.jika reaksi di jumlahkan maka harga Kc dikalikan.
N2 (g)  +  O2 (g)            2NO (g) Kc 1 = 4 x 10-3
N2O (g)                  N2 (g)  +  ½ O2 (g)Kc 2 =   +
N2O (g)+  ½ O2 (g)2NO (g) Kc 3 =  …….   ?
Kc 3   =  Kc 1  x     =  4 x 10-3   x    =  1,6 x 10-1

1. TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASI (Kc)
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi, konsentrasi zat ruas kanan sebagai pembilang dan konsentrasi zat ruas kiri sebagai penyebut.Satuan konsentrasi yang digunakan adalah M (molaritas).
mA  +   nB                pC  +   qD
maka harga tetapan kesetimbangannya dirumuskan :  Kc  =  maka satuan Kc adalah M(p+q) – (m+n)
Yang dapat dimasukkan ke dalam rumus Kc adalah zat yang berfasa gas (g) atau larutan (aq), sedangkan liquid(l) dan solid(s) tidak.
1 CaCO3 (s)           CaO (s)   +   CO2 (g) Kc  =   M
2. NH3 (g)  +  HCl (g)           NH4Cl (s) Kc  =     M-2
3. CCl4 (g)  +   S2Cl2 (l)           2Cl2 (g)  +   CS2 (l) Kc  =   M
Contoh soal :
1. Pada reaksi kesetmbangan 2SO2 (g)2SO2 (g) + O2 (g) , konsentrasi SO3 , SO2 dan O2 pada kesetimbangan berturut-turut adalah 0,4 M , 0,2 M , dan 0,1 M. Hitung harga Kc nya !
Jawab :  Kc  =  
2. Diketahui reaksi H2 (g)  +  I2 (g)       2HI (g)  , Kc = 50 , jika konsentrasi HI = 0,5 M dan H2 = 0,1 M , berapakah konsentrasi I2 pada kesetimbangan ?
Kc  = 50  =     =  
3. Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam bejana 1 liter lalu sebagian terurai menurut reaksi 2HI (g)       H2 (g)+ I2 (g) Jika terbentuk 0,02 mol I2 pada saat setimbang, tentukan harga Kc !
Jawab :Dari koefisien reaksi dapat dihitung : mol HI bereaksi  =  
mol H2 setimbang  =  
2HI (g) H2 (g)  +   I2 (g)
 2             : 1       :     1
Mula-mula 0,1 -  -
Bereaksi 0,04 0,02        0,02
Setimbang 0,06 0,02        0,02
Karena volume bejana 1 liter, maka pada keadaan setimbang :
  =    =   =  0,06  M Kc  =  
 =  mol  =   0,02   =  0,02  M
 V    1
 =  mol  =   0,02=  0,02  M
 V    1

2 DERAJAT DISOSIASI
Dalam suatu reaksi kesetimbangan, pereaksi di ruas kiri tidak pernah akan habis. Oleh karena itu, zat di ruas kiri memiliki suatu harga yang menyatakan berapa bagian zat itu yang bereaksi atau terurai. Harga itu disebut derajat disosiasi dengan lambang ∝ didefinisikan sebagai :
∝  =  
     Contoh soal :
Dalam suatu ruangan terdapat kesetimbangan antara 0,5 mol PCl5 , 0,1 mol PCl3 dan 0,1 mol Cl2 . Berapakah derajat disosiasi PCL5 ?
Jawab  :        mol PCl5 terurai  =  
 Mol PCl5 mula-mula  =  mol setimbang +  mol terurai
=   0,5   +   0,1   =   0,6 mol
 PCl5PCl3  +   Cl2
  1 :        1     :     1
Mula-mula :      0,6                -          -
Terurai    :         0,1  0,1         0,1
Setimbang  : 0,5 0,1        0,1

3 TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN TEKANAN PARSIAL
Suatu campuran gas akan menimbulkan tekanan total (P) yang merupakan penjumlahan dari tekanan parsial (pa) masing-masing gas dalam campuran.
Tekanan total (P)  =  tekanan campuran gas
Tekanan parsial (pa) = tekanan masing-masing gas
Maka :  P  =  Pa  +  Pb  +  Pc
Berdasarkan rumus gas idal P.V = n.R.T , bahwa pada suhu dan volume tetap, tekanan parsial gas berbanding lurus dengan jumlah mol gas. Maka :   Pa  =
Dalam kesetimbangan gas, tetapan kesetimbangan dapat dihitung berdasarkan tekanan parsial gas dengan lambang Kp, dirumuskan :
mA(g)   +   nB(g)pC(g)   +  qD(g) maka rumus

Yang dimasukkan ke dalam rumus Kp hanyalah zat yang berfasa gas (g), sebab hanya gas yang memiliki tekanan parsial.
Contoh soal :
1. Tuliskan rumus Kp untuk reaksi berikut:
a. 2SO3 (g)                   2SO2 (g) + O2 (g)jawab :  
b. CaCO3 (s)           CaO (s)   +   CO2 (g) Kp  =  
c. NH3 (g)  +  HCl (g)          NH4Cl (s) Kp  =  
2. Sebanyak 5 mol gas NH3 dimasukkan ke dalam wadah dan terurai sebanyak 2 mol menghasilkan gas N2 dan gas H2. Campuran pada kesetimbangan menimbulkan tekanan total 3,5 atm. Hitung harga Kp!
Jawab  :  Reaksi 2NH3 (g)N2 (g)   +    3H2 (g)
2 : 1       :   3
Mula-mula : 5 -    -
Terurai : 2 1    3
Setimbang : 3 1    3
Mol N2setimbang  =
Mol H2setimbang  =
Mol NH3setimbang  =mol NH3mula-mula – mol terurai
=  5 mol – 2 mol  =  3 mol
Jumlah mol setimbang = 3 + 1 + 3 = 7 mol
P NH3  =
P N2  =
P H2  =


4. HUBUNGAN Kc DAN Kp
Dari reaksi kesetimbanganmA(g)  +   nB(g)  pC(g)   +  qD(g)

Berdasarkan rumusan gas ideal PV = nRT, dapat disimpulkan bahwa : P = konsentrasi x RT
Jika persamaan tersebut di substitusikan pada rumus Kp , maka :
Kp  = Kp  =  
Hubungan antara Kp dengan Kc diperoleh persamaan :  Kp = Kc x (R.T)∆n   dan   ∆n = (p + q) – (m + n)

Contoh soal :
Pada suhu 500 K terdapat kesetimbangan 2SO2 (g) + O2 (g)2SO3 (g)   Kc = 25. Jika R = 0,082 L. atm / mol K, hitung Kp!
Jawab  :  Kp  =  Kc (R.T)∆n
=  25( 0,082 x 500) (2 ) – (2 + 1)
=  25 (40)-1  =  25  =  0,625 atm
         40

C. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Berdasarkan Azas Le-Chatelier (Henri Louis Le Chatelier) : “ Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi tertentu, maka kesetimbangan itu akan bergeser untuk menghilangkan pengaruh aksi tersebut dan membentuk kesetimbangan yang baru “
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan diantaranya:
1. Perubahan konsentrasi zat
Bila konsentrasi zat di di salah satu ruas ditambah maka reaksi akan bergeser ke arah lawannya
Bila konsentrasi zat di salah satu ruas di ambil maka reaksi akan bergeser kearah ruas zat yang di ambil
2. Perubahan suhu
Jika suhu di naikkan maka reaksi akan bergeser kea rah reaksi endoterm
Jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser kea rah reaksi eksoterm
3. Mengubah tekanan atau volume
Jika tekanan di perbesar (volume diperkecil) maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi dengan jumlah mol kecil
Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi dengan jumlah mol besar.
4. Pengaruh katalis
Katalis hanya mempercepat terbentuknya kesetimbangan, tetapi tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
Contoh :Pada reaksi kesetimbangan 2C2H2 (g) + 5O2 (g)   4CO2 (g)  + 2H2O (g)   ∆H = -900 kj. Apa yang akan terjadi
a. jika gas CO2 di tambah,     jawab  : jika CO2 di tambah maka reaksi akan bergser ke arah kiri
b. jika O2 dikurangi,    Jawab  : Jika O2 dikurangi maka reaksi akan bergeser kearah kiri
c. jika suhu di turunkan,    Jawab  : Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah kanan
d. jika tekanan di perkecil,    jawab  : jika tekanan diperkecil maka reaksi akan bergeser kearah kiri
e. jika volume di perbesar,   Jawab  : jika volume diperbesar maka reaksi akan bergeser kearah kiri

D. PERHITUNGAN PERGESERAN KESETIMBANGAN
Pada suatu reaksi kesetimbangan mA(g)  +  nB(aq) pC(aq) + qD(aq) , jika zat di ruas kiri dan kanan dicampurkan dalam suatu wadah, maka akan ada 3 kemungkinan kesetimbangan:
1. Harga  atau Qc>   Kc , berarti zat di kanan terlalu banyak sehingga reaksi bergeser ke kiri, maka untuk membentuk kesetimbangan kembali reaksi harus di geser ke kanan.
2. Harga Qc <Kc , berarti zat diruas kanan terlalu sedikit sehingga reaksi bergeser ke kanan, maka agar terbentuk kesetimbangan reaksi harus digesr ke kiri.
3. Qc = Kc , berari campuran zat sudah dalam kesetimbangan.

Contoh Soal :
Diketahui reaksi H2 (g)+  Cl2 (g)2HCl (g)  Kc = 9 , jika H2 , Cl2 dan HCl dicampurkan masing-masing 0,2 mol, hitunglah jumlah mol HCl yang terdapat pada keadaan setimbang !
Jawab  :  Harga Qc =    , berarti harga Qc < Kc. Hal ini berarti reaksi bergeser ke kanan. H2 dan Cl2akan berkurang, serta HCl akan bertambah. Agar setimbang maka reaksi harus di geser ke kiri dengan menambah konsentrasi HCl dan mengurangi konsentrasi H2  dan Cl2.
Misal pergeseran kesetimbangan sebanyak x mol
H2 (g)       +      Cl2 (g)            2HCl (g)
Mula-mula : 0,2          :      0,2         :       0,2
Pergeseran : - x           :        - x        :      + x
Setimbang : 0,2 – x  :     0,2 – x    :    0,2 + x
Kc  = 9  =     0,6 – 3x = 0,2 + 2x
3  = 3x + 2x = 0,6 – 0,2
X =  =  0,08
LATIHAN SOAL
1. Pada pembuatan gas HCl menurut reaksi :2Cl2(g) + 2H2O ↔ 4HCl(g) + O2 ∆H = +113 kJ
Kondisi bagaimanakah yang diperlukan, agar HCl yang terbentuk sebanyak mungkin ?
2. Ditentukan kesetimbangan : CO2(g) + H2(g) ↔ CO(g) + H2O(g) ∆H = +4,2 kJ
Ke arah manakah kesetimbangan bergeser, jika di lakukan tindakan (aksi ) berikut :
a. Pada suhu dan volume teteap ditambahkan hydrogen ?
b. Pada suhu dan volume tetap dikurangi uap air? Bagaimana pengaruhnya terhadap konsentrasi CO?
c. Pada suhu tetep tekanan diperbesar dengan memperkecil volume? Apakah konsentrasi CO menjadi lebih besar atau lebih kecil ataukah tetap pada perubahan ini ?
d. Pada volume tetap suhu dinaikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap konsentrasi H2 ?
3. Tuliskan tetapan kesetimbangan dari reaksi-reaksi berikut :
a. CO(g)+ H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g) d.   2NaHCO3(g) ↔ Na2CO3(g) + CO2(g) + H2O(g)
b. 4HCl(g) + O2(g) ↔ 2H2O(g) + 2Cl2(g) e.   4NH3(g) + 5O2(g) ↔ 4NO(g) + 6H2O(l)
c. 2NO(g) + O2(g) ↔ 2NO2(g)
4. Diketahui reaksi kesetimbangan : NO2(g) ↔ NO(g) + ½ O2(g)  Kc = 0,25
Hitunglah harga Kc untuk reaksi : 2NO(g) + O2(g) ↔ 2NO2(g)
5. Sebanyak 1,2 mol gas NO2 dimasukan ked lm wadah 4dm3, lalu mengalami reaksi kesetimbangan : 2NO2 ↔ 2NO(g) + O2(g)
Pada kesetimbangan diperoleh 0,4 mol O2. Hitunglah tetapan kesetimbangan reaksi itu ?
6. Diketahui reaksi kesetimbangan : COCl2(g) ↔ CO(g) + Cl(g)  Kc = 2 ; konsentrasi awal COCl2 adalah 4 Molar. Berapakah konsentrasi masing-masing gas pada kesetimbangan ?
7. Pada reaksi N2O4(g) ↔ 2NO2(g)  jumlah mol N2O4 pada kesetimbangan sama dengan jumlah mol NO2. Hitunglah derajat disosiasi N2O4 ?
8. Pemanasan gas SO3akan menghasilkan gas O2 sebanyak 20% volume semula. Berapakah derajat disosiasi SO3 ?
9. Pada reaksi N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g) dicampurkan 0,045 mol N2 ; 0,985 mol H2, dan 0,020 mol NH3 dalam bejana 1dm3. Jika pada kesetimbangan diperoleh 1 mol H2, berapakah tetapan kesetimbangannya ?
10. Tentukan tetapan setimbang ada reaksi 2NO(g) + Cl2(g) ↔ 2NOCl(g), jika 0,3 mol NO ; 0,2 mol Cl2 dan 0,5 mol NOCl dimasukan ke dalam ruang 25dm3 dan pada akhir kesetimbangannya diperoleh 0,6 mol NOCl.
11. Reaksi penguraian : La2(C2O4)3(s) ↔ La2O3(s) + 3CO(g) + 3CO2(g). jika tekanan total = 0,4 atm, hitunglah Kp-nya ?
12. Pada tekanan total 1 atm terdapat kesetimbangan :
2HCl(g) ↔ H2(g) + Cl2(g)  Kp = 0,25. Hitunglah erajat disosiasi HCl ?
13. Diketahui reaksi : A(g) + B(g) ↔ AB(g) Kp = 1,00. Dalam suatu bejana dicampurkan 1 mol gas A dan 1 mol gas B, lalu kedua gas itu sama-samaterurai 50% menjadi gas AB. Berapakah tekanan total pada saat kesetimbangan ?
14. Sebanyak 3,38 gram BaO2 padat dipanaskan dalam ruang 10 mL sampai suhunya menjadi 7270c hingga 20% dari zat tersebut terurai menjadi Ba padat dan gas O2. Tentukanlah tekanan gas dalam ruangan pada keadaan tersebut?
15. Dalam ruang 10 liter sebanyak 80 liter gas SO3 dipanaskan dan mengalami disosiasi, ternyata setelah disosiasi terbentuk 25% volume gas O2
a. Tentukan derajat disosiasi
b. Tentukan harga tetapan kesetimbangan, Kc
c. tentukan tetapan kesetimbangan parsial, Kp, bila suhu saat kesetimbangan tercapai 1270C?